Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Tuan dan Nyonya yang Rendah Hati

Tuan dan Nyonya yang Rendah Hati Sang waktu bukan saja merangkak Ia telah mampu berlari Dalam pelariannya, ia meninggalkan jejak Helai demi helai rambut yang dulunya legam Satu per satu kini mulai memutih Ada seseorang disana yang sungguh setia dengan kursi rodanya Matanya lesu, pilu Dia sekalipun tak pernah berkata kepadaku, "aku menyayangimu" Namun kerut di dahinya telah lebih daripada sebuah saksi Di sisi lain di sudut rumah ini Dia tak pernah beranjak dari tempat keramatnya Sering aku mencium aroma sangit dari badannya Terkadang wajahnya penuh coreng moreng angus hitam Tapi tak terbantahkan, pelukan erat darinya seribu kali lebih hangat dari cashmere asli ngeri Batara Ibu, Kapan pun kau tetap indah Jadi kalau orang bilang aku cantik, tentu itu adalah warisan darimu Teruntuk Ayah Tetaplah jadi Tuan terbijak untuk para Nona dan satu - satunya Nyonya di gubuk kecil kita Maaf masih harus terus merepotkanmu untuk melindungiku meski kini usiamu telah senja